HUKUM KAFA'AH SYARIFAH

Berkata Al-Allamah Al-Imam Al-Habib Utsman Bin Abdullah Bin 'Aqil Bin Yahya ( Mufti Betawi ) dan beliau mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW yaitu :

Ada 5 golongan orang yang terlambat dari Alloh SWT dan tidak mendapat syafa'atku di hari kiamat nanti :

1. Laki-laki yang *bukan Sayyid* menikahi Syarifah anak keturunanku berarti dia sengaja putuskan tali rahimku dengannya

2. Orang yang berani menikahkan mereka

3. Orang yang membiayai pernikahan itu

4. Orang yang senang dan suka hadir ( dalam pernikahan itu )

5. Orang yang menjadi saksi saat ijab qobul ( pernikahan itu )

Aku tidak ridho dan Alloh pun tidak ridho...

Jodoh hakikatnya adalah takdir mu'allaq yaitu takdir yang bisa dipilih mau halal atau haram. Dan pelanggar kafa'ah memilih jodoh secara haram.

Rasulullah SAW bersabda :

لا تحل على ذريتي تنكح ليست ذريتي فهو الزانى

"Tidak dihalalkan atas keturunanku ( Syarifah ) menikah kepada yang bukan dzuriyatku, maka ia berzina selamanya" ( Hadits dikeluarkan oleh Abi Abdillah Salman Al-Farisi )

Dalam hadits yang lain :

قال النبي صلى الله عليه وسلم : من خرج بلا نسب فهو كافر ومن دخل بلا سبب فهو كافر

"Siapa yang berlepas diri dari nasabnya maka ia kafir dan siapa yang memasukkan dirinya ( kepada nasab tersebut ) tanpa sebab maka ia kafir"

Sudah jelas bahwa menghadiri dan merestui pernikahan Syarifah dengan non Sayid dilarang. Tapi anehnya orang² zaman sekarang ini... mereka tidak menghadiri pernikahannya, tapi berbaikan dan menjalin silaturahmi dengan mereka. Apakah itu namanya bukan merestui??????
Untuk apa kita mau menyambung silaturahim kepada mereka kalau mereka sendiri sudah memutuskan silaturahim kepada Rasulullah SAW. Mereka sudah mencampakkan dan menghinakan nasabnya dengan mengingkari keutamaannya padahal nasab itu berasal dari Rasulullah SAW.

Firman Alloh SWT :

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 

"Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapaknya, anak-anaknya, saudara-saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung".
(QS. Al-Mujadilah Ayat 22)

Dalil di atas menjelaskan bahwa orang² yang beriman kepada Alloh SWT tidak akan berkasih sayang dengan orang² yang menentang Alloh dan Rasul-Nya. Dan para pelanggar kafa'ah Syarifah ini adalah orang² yang menentang Alloh dan Rasul-Nya. Jadi kalau berniat menjadi orang yang beriman, jangan berkasih sayang dengan mereka.

Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Thabrani, Al-Hakim dan Rafi'i, yang artinya : 
"...maka mereka itu keturunanku diciptakan ( oleh Alloh ) dari darah dagingku dan dikaruniai pengertian serta pengetahuanku. Celakalah ( neraka Wail ) bagi siapa saja dari umatku yang mendustakan keutamaan mereka dan memutuskan hubunganku dari mereka. Kepada mereka itu Alloh tidak akan menurunkan syafa'atku".

Semua amal ibadah yang mereka lakukan tak berguna jika Syafa'at Rasulullah SAW sudah terputus baginya.

Durhaka kepada orang tua aja masuk neraka apalagi durhaka kepada Rasulullah SAW.

Apabila Rasulullah memutuskan hubungannya dari mereka, mengapa kita menjalin hubungan dengan mereka? 
Yang terpenting sekarang kita menjaga segala aturan Khususan Ahlul Bait terutama hukum kafa'ah Syarifah, sebab yang kita utamakan perasaan Rasulullah SAW, bukan perasaan para pelanggar kafa'ah Syarifah.

Semoga kita semua mendapatkan syafa'at Rasulullah SAW... karena dengan banyak dosa yang ada pada diri kita, hanya syafa'at Rasulullah SAW yang akan menyelamatkan kita.

*Aamiin yaa robbal'aalamiin*

Tidak ada komentar: